Memilih Bisnis Model Untuk Jualan Online

Memilih Bisnis Model Untuk Jualan Online

Menjalankan bisnis online tidak bisa hanya sekedar memasarkan produk saja. Sebagai seorang pebisnis, banyak hal yang mesti dipikirkan dan dikerjakan. Mulai dari merancang target market, menentukan saluran pemasaran, hingga sumber pemasukan bisnis. Semua hal itu adalah satu kesatuan yang disebut model bisnis. Oleh karena itu, merancang model bisnis adalah tugas yang sangat penting dalam memulai sebuah bisnis online. Untuk memudahkan dalam merancang bisnis model, kita bisa menggunakan framework "Business Model Canvas" (BMC).

Seperti yang bisa dilihat pada gambar, BMC terdiri dari 9 bagian penting yang mewakili elemen dari sebuah bisnis. Tiap elemen akan kita isi dengan informasi yang nantinya akan menggambarkan struktur dari bisnis kita. Simak baik-baik penjelasan ini dengan baik yaaa.

1. Customer Segment (Segmentasi konsumen)

Pada dasarnya, customer segment adalah pengkategorian calon konsumen berdasarkan umur, pekerjaan, kegemaran/hobi, kemampuan finansial, hingga lokasi tempat tinggal yang berkorelasi dengan produk/jasa yang kita jual.

Saat memulai bisnis, kita tidak mungkin menargetkan semua orang sebagai calon konsumen. Karena jika kita menargetkan semua orang, maka kita butuh biaya yang jauh lebih besar dalam memasarkan produk. Selain itu, untuk memastikan "product market fit", maka kita harus mulai menargetkan segmentasi konsumen yang kecil terlebih dahulu agar lebih tepat sasaran. Oleh karena itu, menentukan customer segment adalah hal yang sangat krusial dalam memulai bisnis online

Nah untuk memudahkanmu merancang customer segmen, kamu bisa mulai dengan menjawab pertanyaan berikut

1. Kepada siapa solusi kita paling memberikan dampak positif?

2. Apakah solusi kita cocok untuk perorangan atau bisnis lain?

3. Bagaimana karakter perorangan atau bisnis tersebut?

4. Solusi kita cocok untuk laki-laki atau perempuan? Atau keduanya?

5. Berapa umur mereka?

Agar lebih jelas, silahkan cek artikel berikut ini ya..

Menentukan Target Pasar Dalam Berjualan Online

2. Value Proposition (Nilai jual dari produk/jasa)

Sederhananya, value proposition adalah nilai atau daya tarik dari produk/jasa yang kita jual untuk menarik calon konsumen. Value proposition juga bisa diartikan keunggulan produk/jasa kita dibanding produk/jasa yang dijual orang lain.

Hal penting dari value proposition adalah memastikan produk/jasa yang kita jual dapat memberikan apa yang benar-benar dibutuhkan calon konsumen (customer segmen). Oleh karena itu, customer segment yang kita targetkan haruslan berkorelasi dengan value proposition yang dimiliki produk/jasa yang kita jual.

Agar lebih mudah menyusun value proposition, coba jawab pertanyaan berikut

1. Apa penyebab masalah itu terjadi?

2. Mengapa konsumen ingin masalah tersebut hilang?

3. Apa manfaat bisnis kita untuk konsumen?

Silahkan simak informasi tambahan untuk memperkuat value proposition bisnis onlinemu di sini

Menentukan Value dan Belief System Brand

3. Channel (Saluran pembelian dan pemasaran)

Channel dapat dikatan sebagai tempat konsumen kita bertemu dengan kita dan membeli produk/jasa kita. Artinya, kita harus menyediakan sarana yang sesuai agar calon konsumen kita dapat dengan nyaman berinteraksi dengan kita.

Silahkan jawab pertanyaan ini untuk memudahkanmu mencari channel yang sesuai dengan customer segment

1. Dimana konsumen kita berada?

2. Apakah mereka aktif menggunakan sosmed?

3. Apakah mereka suka mendengarkan radio atau aplikasi music?

4. Apakah mereka suka menghadiri event atau seminar?

5. Apakah mereka menonton TV ?

4. Customer Relationship (Hubungan konsumen)

Agar bisnis online kita berjalan stabil, kita tentu ingin agar produk/jasa yang kita banyak dibeli oleh konsumen.

Jika 1 konsumen membeli 1 pcs produk kita dalam sebulan, maka kita butuh 1000 orang konsumen agar 1000 produk kita laku terjual. Tapi jika kita bisa membuat 1 konsumen membeli lebih dari 1 kali dalam sebulan, maka konsumen yang dibutuhkan untuk membeli produk kita bisa lebih sedikit. Inilah konsep Repeat Order.

Faktanya, repeat order akan meningkat jika kita semakin dipercaya oleh konsumen. Dan yang namanya kepercayaan, haruslah dibangun menggunakan interaksi dan engagement. Nah untuk itu, kita memerlukan skema yang bagus untuk berhubungan dengan konsumen.

Pada dasarnya, membangun customer relationship dapat dilakukan dengan banyak cara, seperti:

1. Membuat konten-konten menarik yang berhubungan dengan produk/jasa yang kita jual

2. Customer support jika ada pertanyaan dan kendala dari konsumen

3. Give away

4. Dan lain sebagainya

5. Key Activities (Aktifitas bisnis)

Semua kegiatan yang menghasilkan value proposition pada dasarnya disebut "key activities". Hal ini untuk memastikan produktivitas dari bisnis kita.

Beberapa panduan pertanyaan yang perlu kita jawab untuk memastikan bahwa aktifitas bisnis kita dapat memaksimalkan value proposition.

1. Aktivitas bisnis seperti apa yang dapat diterapkan di dalam perusahaan untuk membantu kita agar konsumen puas?

2. Bagaimana dengan distribusi produk/jasa kita?

3. Apakah kita memiliki tenaga ahli untuk menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari?

6. Key Resources (Sumber daya)

Agar tetap kompetitif di dalam industri bisnis yang kita geluti, kita membutuhkan sumber daya yang tepat karena ini adalah asset yang kita miliki untuk mendukung aktivitas perusahaan.

Beberapa contoh sederhana key resource adalah komputer, ruang kerja, karyawan, kendaraan, listrik, dan lain sebagainya. Atau jika kita memiliki website perusahaan, maka itu dapat dikatakan key resources

7. Key Partners (Partner bisnis)

Tidak jarang seorang pebisnis bekerja sama dengan perusahaan lain untuk menunjang salah satu sektor bisnisnya. Mulai dari supplier, distributor, vendor layanan, hingga tenaga outsource adalah key partner. Selain itu, bagi beberapa perusahan, memiliki partner untuk membangun network adalah hal yang krusial. Jadi, jangan ragu untuk mencari key partner walaupun kamu baru mulai membangun bisnis.

8. Cost Structure (Struktur pengeluaran)

Cost structure merupakan skema finansial yang membiayai operasional perusahaan Anda. Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan aktivitas perusahaan per harinya? Berapa biaya untuk sumber daya yang dipakai? Berapa harga pemasaran produknya? dan seterusnya.

Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang dijalani menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian. Hal ini juga dapat menentukan proposisi nilai yang tepat untuk pelanggan.

Agar lebih jelas, silahkan cek artikel berikut ini ya..

Menentukan Strategi Budget Jualan Online

9. Revenue Streams (Sumber pemasukan)

Revenue stream merupakan sumber pendapatan perusahaan dari berbagai sumber, seperti hasil penjualan, dividen dan sebagainya.

Selain penjualan, ada beragam bentuk revenue stream yang bisa kita terapkan untuk bisnis kita.

1. Biaya berlangganan

2. Margin layanan (iklan, transaksi, dan lain sebagainya)

3. Biaya layanan (admin fee, transaction fee, dan lain sebagainya)

4. Dividen partnership

5. Dan sebagainya

Penutup

Dengan menggunakan BMC, kita bisa lebih mudah membuat rancangan struktur bisnis online kita, terutama buat yang baru membangun bisnis.

Jika kamu punya pertanyaan seputar BMC ini, jangan ragu bertanya pada kami. Jangan lupa dishare jika bermanfaat.

Subscribe E-mail untuk mendapatkan info konten seputar bisnis dan marketing

Kunjungi kami di

© 2022