Menentukan Target Pasar Dalam Berjualan Online

Menentukan Target Pasar Dalam Berjualan Online

Istilah "product market fit" dikenal luas sebagai istilah yang menggambarkan kesesuaian antara solusi yang dihadirkan oleh produk/jasa sebuah bisnis dengan masalah yang dimiliki konsumen.

Di artikel sebelumnya yang membahas "Bisnis Model Canvas", solusi yang berupa produk/jasa adalah bagian dari elemen value proposition. Sedangkan masalah yang dimiliki konsumen adalah bagian dari customer segment.

Kedua elemen ini adalah hal yang vital bagi sebuah bisnis. Oleh karena itu, memastikan kedua elemen ini "berjalan searah" adalah tugas penting seorang pemilik bisnis.

Jika produk/jasa kita belum bisa meng-cover semua segmen konsumen, maka jangan jadikan segmen tersebut sebagai target market kita. Sebaliknya, jika kita sudah memiliki target market utama, maka tidak perlu membuat produk untuk customer segment lain.

Jenis-jenis Customer Segmentation

Nah, agar kita lebih mudah memilih customer segment yang tepat untuk bisnismu, kamu bisa mulai dengan menilai jenis-jenis dari customer segment potensial yang sesuai dengan bisnismu.

1. Segmentasi demografis

Segmentasi demografis sendiri merupakan pengelompokkan konsumen berdasarkan data dari kependudukan. Hal ini dapat mencakup seluruh informasi mengenai usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan pelanggan, besaran pendapatan, status pernikahan hingga entitas tertentu yang membuat pelanggan menjadi lebih spesifik.

2. Segmentasi geografis

Berikutnya, kita juga bisa mengelompokkan pelanggan berdasarkan sektor geografis. Ini bisa saja berupa di mana tempat tinggal konsumen atau bagaimana kondisi lingkungan di sekitar bisnis kita, memberikan perhatian lebih terhadap cuaca atau iklim yang ada di sekitarnya dan lain-lain.

Lewat segmentasi geografis ini, kita juga bisa menciptakan inovasi yang berkaitan dengan kondisi wilayah tersebut saat itu. Misalnya saja, ketika musim penghujan, kita yang saat itu menjalankan bisnis fashion, dapat menciptakan inovasi produk baru berupa jaket yang anti air atau mungkin membuat jas hujan custom yang menarik.

3. Segmentasi perilaku

Mengelompokkan konsumen berdasarkan cara mereka melakukan interaksi dengan bisnis kita adalah hal yang bisa kita coba.

Misalnya jika kita memiliki website brand kita, maka kita bisa membuat beberapa jenis segmentasi. Seperti contoh segmen pelanggan yang hanya melakukan pencarian terhadap nama produk namun tidak memasukkannya ke keranjang atau pelanggan yang memasukkan produk ke keranjang namun tidak melanjutkan transaksi pembelian dan masih banyak lagi lainnya.

Tujuan dari membuat segmentasi berbasis perilaku ini adalah untuk mencaritahu alasan di balik aktivitas pelanggan tersebut. Kira-kira apa yang membuat mereka hanya mencari produknya atau hanya memasukkannya ke dalam keranjang? Mungkin saja mereka sedang melakukan perbandingan harga dengan produk di tempat lain ataupun mereka ragu untuk melakukan pembelian lantaran kurangnya review yang meyakinkan.

Lewat segmentasi tersebut, kita bisa mengantisipasi setiap permasalahan yang mungkin terjadi atau dialami oleh konsumen. Sehingga kita bisa membuat mereka yakin untuk terus berbelanja produk Anda ke depannya.

4. Segmentasi customer journey

Customer journey dapat didefinisikan sebagai perjalanan konsumen pada saat berinteraksi dengan brand kita. Hal ini dimulai dengan bagaimana cara mereka mengetahui keberadaan brand kita, kemudian melihat atau mencari tahu produk yang dijual, melakukan perbandingan dengan produk dari brand lain, melakukan pembelian hingga akhirnya benar-benar menjadi pelanggan yang loyal.

Segmentasi perjalanan konsumen ini perlu diadakan untuk mengetahui cara yang tepat dalam menciptakan pendekatan dengan pelanggan. Karena seperti yang kita tahu, karakter masing-masing pelanggan berbeda dengan satu sama lain. Untuk itu, cara pendekatan yang harus digunakan pun juga berbeda. Tergantung sejauh mana konsumen tersebut melakukan perjalanannya mengenal brand kita.

Subscribe E-mail untuk mendapatkan info konten seputar bisnis dan marketing

Kunjungi kami di

© 2022